Sri Muliyani: Anes Adalah Orang Telah Gagal Dalam Memegang Amanah Jabatanya!!! | MOON BERITA

Advertisemen

Moonberita - Meski kabar angin berembus di kanan kiri, tetapi saya merasa puzzlenya masihlah tercerai berai. Malam ini di Mata Najwa Edisi Final Pilkada DKI Jakarta saya akhirnya dapat merangkaikan kepingan puzzle itu serta berujung pada  kesimpulan : Layak Jokowi Pecat Anies.

Saya ini orangnya sangat observant. Saya suka dan terbiasa mencermati setiap orang baik dari apa yang mereka lakukan, gerak tubuhnya, kata-katanya, dll.

Saya umum duduk serta diam mengamati lingkungan sekitar atau tanpa ada ekspresi memerhatikan lawan bicara saya. Pada beberapa peristiwa seperti itu biasanya sadar atau tak saya tengah mengobservasi mereka. Lihat Anies selama Mata Najwa ini yang saya saksikan yaitu sosok arogan yang sukai menyepelekan orang, ambisius, tak dapat menghormati orang lain terkecuali yang menguntungkan dia, serta menaruh kemarahan serta dendam dalam dianya. Tak tahu ke siapa. Ini pendapat saya pribadi ya, silakan mungkin saja yang lebih mengenal Anies atau pernah bekerja sama juga dengan dia cukup jawab dalam hati benar atau tak. Serta apa yang saya catat ini yaitu opini pribadi dari observasi saya.

Dari sisi gerak badan serta ekspresi muka, saksikan sepanjang debat Anies seringkali menggerak-gerakkan bibirnya persis anak kecil yang tengah dinasehati ayahnya tetapi sebatas masuk kuping kanan keluar kuping kiri. Ekspresinya seakan menyampaikan “Kamu bicara apa sih, tidak penting. ” Anies tak dapat menutupi kalau pribadinya tidaklah pendengar yang baik. Condong malas terima input terkecuali mungkin saja dari orang yang begitu punya pengaruh atau untungkan dia. Baginya semua harus fokus pada dianya. Bila Anda tak miliki value yang untungkan untuk dia jadi Anda akan tidak dikira. Arogansinya juga tak dapat dia menyembunyikan dalam balutan kalimat santun. Sosok seperti inikah yang Anda ingin pilih jadi Gubernur? Akan tidak dia ingin berlaku ramah serta mendengarkan keluhan orang tiap-tiap pagi di Balaikota seperti yang dikerjakan Ahok. Merepotkan tentu, batinnya.


Ada beberapa kalimat yang dia katakan yang juga menghidupkan segi observant saya lebih dalam. Mungkin saja saya tak menuliskan 100% persis dengan yang diucapkan Anies, namun poinnya Insya Allah sama. Diantaranya :

1. “Sekarang saja saya sedang berupaya memberhentikan Pak Basuki dari jabatan Gubernur. Jangankan anak buah, gubernurnya saja ingin saya ganti, ” Serius Pak Anies Anda mesti mempergunakan frase seperti ini? Saya ketahui Anda ini tengah dalam satu kompetisi memperebutkan kursi jabatan. Namun apakah pas kata memberhentikan itu Anda gunakan? Secara tidak langsung Anda sama juga dengan menyampaikan “Apapun langkahnya benar atau akan tidak bakal saya gunakan buat mengalahkan anda. Yang utama anda kalah serta saya menang. ” Saya jadi tak kaget bagaimana Anda saat ini beralih dari yang dulunya jual tenun kebangsaan saat ini jadi mengurai tenun itu. Ini otomatis juga jadi jawaban mengapa Anda seakan diam serta membiarkan apa yang dikerjakan oleh tim berhasil Anda selama proses Pilkada. Serta saya jadi
membayangkan saat Anda jadi menteri, Anda lebih repot dengan ambisi Anda dari pada kerjakan apa yang harusnya jadi pekerjaan


Anda. Lantaran Anda belum usai dengan diri Anda sendiri. Masihlah sangat banyak ambisi, masihlah belum dapat berlapang dada, serta masihlah belum dapat tahu tanggungjawab. Yang Anda ketahui cuma mengenai menguber satu yang diimpikan, bukanlah bagaimana melakukan suatu hal yang telah diserahkan pada Anda.


2. “Pak Basuki jangan emosional serta menyerang pribadi. ” Itu pengucapan Anies. Tetapi yang saya lihat malah dia yang banyak emosional serta menyerang pribadi baik dari gestur ataupun kalimat. Saksikan saja bagaimana Anies menyerang Ahok masalah password serta username wifi serta banyak lagi selama debat. Sikap ironis Anda ini malah bikin saya bertanya integritas serta prinsip Anda nantinya bila jadi Gubernur. Ya mudah-mudahan saja Anda kalah hingga saya tak perlu jadi saksi kalau intuisi saya malam ini pada pribadi Anda itu benar. Jualan Anda yaitu kesantunan, namun bahkan saya saksikan Ahok tambah lebih santun. Mungkin Anda cuma menang di kalem serta intonasi bicara yang sedikit lebih lambat dari pada Ahok. Apa mungkin saja saat Anda jadi menteri dahulu saat ada rekanan menteri, sub-ordinat, atau bahkan juga Presiden tidak sama pendapat dengan Anda atau tekad Anda tak terwujud jadi Anda punya kebiasaan menyerang mereka baik pribadi ataupun dengan cara kelemba


2. “Pak Basuki jangan emosional serta menyerang pribadi. ” Itu pengucapan Anies. Tetapi yang saya saksikan justru dia yang banyak emosional serta menyerang pribadi baik dari gestur ataupun kalimat. Saksikan saja bagaimana Anies menyerang Ahok masalah password dan username wifi serta banyak lagi selama debat. Sikap ironis Anda ini malah bikin saya bertanya integritas serta prinsip Anda nantinya bila jadi Gubernur. Ya semoga saja Anda kalah hingga saya tak perlu jadi saksi kalau intuisi saya malam ini pada pribadi Anda itu benar. Jualan Anda yaitu kesantunan, namun bahkan saya saksikan Ahok tambah lebih santun. Mungkin Anda cuma menang di kalem serta intonasi bicara yang sedikit lebih lambat dari pada Ahok. Apa mungkin saja saat Anda jadi menteri dahulu saat ada rekanan menteri, sub-ordinat, atau bahkan juga Presiden tidak sama pendapat dengan Anda atau tekad Anda tak terwujud jadi Anda punya kebiasaan menyerang mereka baik pribadi ataupun dengan cara kelembagaan di depan maupun di belakang orang-orang itu? Lah bila kelak Ayah jadi Gubernur bebrapa jangan Sandi yang telah keluar duit banyak untuk kalian akan Ayah gembosi dari belakang?


3. Dibagian akhir waktu Najwa Shihab mempertanyakan komitmen Calon Gubernur ini kalau mereka kalah, Pak Ahok telah katakan bakal menuntaskan sisa jabatannya serta meletakkan dasar yang baik seandainya penggantinya juga ingin melanjutkan kebaikan itu. Anda saya lihat tak menjawab apa prinsip Anda bila kalah. Yang saya ingat Anda hanya katakan bila Anda menang. Sulit ya Pak untuk sebatas menunjukkan setidaknya Anda bakal berupaya lega dada bila kalah? Makin Anda menunjukkan kemenangan Anda itu harga mati, yang saya saksikan jadi cuma kobaran ambisi untuk merengkuh satu jabatan untuk tujuan yang bukan untuk pengabdian. Kekeras-kepalaan Anda lantaran kobaran ambisi ini mungkin juga yang bikin Anda bukanlah sosok yang pas bekerja bersama orang lain. Anda lebih pas kerja sendiri sebenarnya Pak Anies. Oh ya satu lagi Pak Anies, saya baru tahu IPK bagus serta pendidikan tinggi itu nyatanya tak dapat menanggung seorang dapat berkelas dalam berdebat, waktu diakhir Pak Ahok bicara legacy, Anda malah sibuk berbicara menyerang personal Pak Ahok
Advertisemen

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
© Copyright 2017 Moon Berita - All Rights Reserved - Created By BLAGIOKE Diberdayakan oleh Blogger