Catat Rekor, Arab Saudi Gelar 6 Eksekusi Mati dalam Sehari

Advertisemen

Catat Rekor, Arab Saudi Gelar 6 Eksekusi Mati dalam Sehari



MoonBerita - Otoritas  Arab Saudi mengeksekusi enam narapidana kasus pembunuhan dan narkoba, Senin (10/7/2017).

Jumlah itu adalah rekor eksekusi terbanyak dalam satu hari, sejak awal tahun 2017.

Eksekusi ini juga menggenapi jumlah eksekusi mati di tahun ini menjadi 44 narapidana.

Salah satu narapidana yang dieksekusi mati adalah pria Pakistan yang terlibat dalam perdagangan narkoba.

Sementara, lima lainnya adalah warga Arab Saudi yang terlibat kasus pembunuhan.

Demikian keterangan Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi, seperti dikutip dari laman Independent. 

Kerajaan ini tercatat memiliki tingkat eksekusi mati tertinggi di dunia.

Otoritas setempat kerap menjatuhkan hukuman mati atas aksi terorisme, pembunuhan, pemerkosaan, perampokan bersenjata, dan kejahatan perdagangan narkoba.

Pada 2014, Arab Saudi mengeksekusi 158 orang. Tahun lalu, Arab Saudi mengeksekusi 153 orang.

Berdasarkan laporan organisasi hak asasi manusia Reprieve, Juni lalu, 41 persen dari narapidana yang dieksekusi mati pada 2017, tak terkait dengan tindak kekerasan.

Mereka dieksekusi mati karena mengikuti demonstrasi politik, atau sejenisnya.

Pada bulan Mei 2017 -setelah kunjungan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, sebuah pengadilan pidana di Arab Saudi menjatuhkan beberapa hukuman mati kepada pendemo.

Termasuk, hukuman tersebut pun dijatuhkan kepada warga dengan disabilitas, Munir Adam.

Selain itu, kelompok tersebut pun mengaku khawatir pekerja migran di negara tersebut ditipu untuk melakukan penyelundupan narkoba, ditangkap, dan kemudian dieksekusi mati.

Lalu, sedikitnya 23 persen hukuman mati dilakukan karena pelanggaran narkoba melibatkan orang Pakistan.

Para ahli dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) telah menyerukan diakhirinya eksekusi mati untuk pelanggaran tanpa kekerasan.

Namun pihak berwenang di kerajaan itu mengklaim, hukuman mati adalah metode yang efektif untuk memberikan efek jera bagi warganya.

Bahkan, pada tahun 2016, Ridyadh melakukan eksekusi seorang pangeran dari keluarga kerajaan bernama Turki Bin Saud Al-Kabir.

Otoritas menyebut eksekusi pangeran itu juga sebagai upaya untuk menunjukkan kepedulian negeri itu terhadap keamanan, keadilan, dan keamanan bagi semua orang.

Bentuk eksekusi yang paling umum di kerajaan Arab Saudi, sejalan dengan undang-undang Islam ultra-konservatif adalah dipenggal dengan pedang.
Advertisemen

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
© Copyright 2017 Moon Berita - All Rights Reserved - Created By BLAGIOKE Diberdayakan oleh Blogger